Klasemen Liga Champions Wanita UEFA: Barcelona Pimpin Grup A

Klasemen liga champions wanita UEFA musim 2025/2026 semakin menarik untuk diikuti seiring berjalannya edisi ke-25 kompetisi bergengsi ini. Kami melihat persaingan yang semakin ketat di berbagai grup, terutama di Grup A yang saat ini dipimpin oleh Barcelona. Turnamen yang dimulai pada 30 Juli 2025 dan akan berakhir dengan pertandingan final pada 22-24 Mei 2026 ini menjanjikan pertarungan sengit hingga akhir kompetisi.

Sebagai penggemar liga champions wanita uefa, kami sangat antusias menyaksikan 74 tim dari 50 asosiasi anggota UEFA yang berpartisipasi dalam turnamen 2025-2026. Format kompetisi kali ini sungguh menarik, di mana setiap tim bermain enam pertandingan – tiga di kandang dan tiga di tandang – melawan enam lawan berbeda. 

Sementara itu, sistem kualifikasi juga membuat liga champion wanita musim ini semakin kompetitif karena hanya empat tim teratas di fase liga yang lolos langsung ke perempat final, sedangkan tim peringkat kelima hingga keduabelas harus bertanding di babak play-off untuk memperebutkan empat slot tersisa. Berdasarkan klasemen liga champions wanita uefa 2025 setelah pertandingan ketiga, persaingan masih sangat terbuka.

Barcelona Tampil Dominan di Awal Fase Liga

Baru saja menyelesaikan tiga pertandingan awal di fase liga, Barcelona sudah menunjukkan dominasi yang mengesankan dalam kompetisi Liga Champions Wanita UEFA musim ini. Tim Catalan ini tampil mengagumkan dengan mencetak banyak gol dan memperlihatkan permainan berkualitas tinggi yang membuat mereka berada di puncak klasemen liga champions wanita uefa Grup A.

Menang besar atas Bayern dan Roma

Barcelona memulai perjalanan mereka di Liga Champions Wanita UEFA dengan kemenangan spektakuler 7-1 atas Bayern Munich. Pertandingan yang berlangsung di Estadi Johan Cruyff ini menjadi bukti kekuatan ofensif tim asuhan Pere Romeu. Tim Catalan ini tidak memberi kesempatan bagi juara Jerman tersebut untuk bernafas, menunjukkan permainan yang sangat dominan sejak menit awal.

Setelah mengalahkan Bayern, Barcelona melanjutkan tren positif dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas AS Roma dalam pertandingan tandang di Stadio Tre Fontane. Esmee Brugts menjadi pembuka keunggulan Barcelona dengan mencetak gol cepat pada menit kedua, memberikan tekanan langsung kepada tim tuan rumah. Selanjutnya, Kika Nazareth, Alexia Putellas, dan Caroline Graham Hansen menambah koleksi gol Barcelona dalam pertandingan tersebut.

Alexia Putellas berhasil mencetak gol melalui tendangan penalti setelah sebelumnya gagal dari titik putih. Caroline Graham Hansen mengukuhkan kemenangan Barcelona dengan gol indah pada menit ke-90. Reigning Ballon d’Or, Aitana Bonmatí, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik pertandingan berkat penampilannya yang gemilang di lini tengah, mengatur alur permainan dan mendikte tempo sepanjang pertandingan.

Sementara itu, dalam pertandingan terbaru melawan OH Leuven, Barcelona kembali menunjukkan kelasnya dengan meraih kemenangan 3-0. Alexia Putellas membuka keunggulan dari titik penalti pada menit injury time babak pertama, setelah pelanggaran yang dilakukan Linde Veefkind. Kim Everaerts kemudian mencetak gol bunuh diri yang menggandakan keunggulan Barcelona, sebelum Irene Paredes menuntaskan kemenangan dengan gol dari situasi bola mati yang dieksekusi Mapi Leon pada menit ke-67.

Total 11 gol dalam dua laga

Performa ofensif Barcelona benar-benar luar biasa di awal kompetisi. Tim ini berhasil mencetak total 11 gol hanya dalam dua pertandingan pertama mereka di fase liga. Kemenangan 7-1 atas Bayern Munich diikuti dengan kemenangan 4-0 atas Roma, menunjukkan bahwa Barcelona tidak hanya mengandalkan pertahanan solid tetapi juga serangan yang mematikan.

Pada pertandingan melawan OH Leuven, meskipun hanya mencetak 3 gol, Barcelona sebenarnya menciptakan banyak sekali peluang dengan total 43 tembakan dan nilai expected goals (xG) sebesar 5,68. Nilai xG ini adalah yang tertinggi yang dihasilkan oleh tim mana pun dalam satu pertandingan Liga Champions Wanita UEFA musim ini. Mereka melakukan 18 tembakan sepanjang babak pertama namun baru berhasil mencetak gol pada menit injury time.

Barcelona saat ini merupakan satu-satunya tim yang masih mempertahankan rekor sempurna dalam klasemen liga champions wanita uefa 2025. Dengan perbedaan gol yang superior, mereka berada di puncak klasemen, unggul dari Lyon dan Manchester United.

Tidak hanya di Liga Champions, Barcelona juga tampil dominan di liga domestik dengan rekor sempurna setelah tujuh pertandingan di Liga F. Ini menunjukkan konsistensi tim Catalan tersebut di semua kompetisi yang mereka ikuti.

Barcelona dan Chelsea menjadi dua klub dengan catatan gol terbanyak di fase liga hingga pertengahan kompetisi, dengan Barcelona mencetak 14 gol dan Chelsea 11 gol. Kedua tim ini akan berhadapan dalam pertandingan krusial yang berpotensi menentukan posisi akhir di klasemen liga champions wanita uefa.

Sejak kekalahan 2-0 melawan Manchester City pada Matchday 1 musim lalu, Barcelona telah memenangkan 16 pertandingan tandang berturut-turut di semua kompetisi, mencetak 62 gol dan hanya kebobolan tujuh kali. Statistik ini membuktikan kekuatan Barcelona tidak hanya di kandang tetapi juga saat bermain di markas lawan.

Apa yang Membuat Barcelona Unggul di Grup A?

Keunggulan Barcelona di puncak klasemen liga champions wanita uefa bukan terjadi secara kebetulan. Setelah menganalisis penampilan mereka di fase grup, terdapat beberapa faktor utama yang membuat mereka begitu dominan. Tim Catalan ini telah membangun formula kemenangan yang sempurna dengan menggabungkan beberapa elemen kunci dalam permainan mereka.

Kombinasi serangan cepat dan pertahanan solid

Statistik penguasaan bola Barcelona yang mencapai 72,6% merupakan yang tertinggi di liga champions wanita uefa, mengungguli semua tim lain dalam kompetisi ini. Dominasi ini memberikan mereka kontrol penuh atas jalannya pertandingan dan memungkinkan mereka untuk mendiktekan tempo permainan sesuai keinginan. Barcelona telah menciptakan 202 peluang sepanjang musim lalu, jumlah terbanyak dibandingkan tim lain, dan berhasil memaksimalkannya dengan mencetak 44 gol, melakukan 252 tembakan dengan 104 di antaranya mengarah ke gawang, serta mencatatkan 30 assist.

Kekuatan serangan Barcelona terletak pada kemampuan mereka untuk mengubah ritme permainan dengan cepat. Pemain seperti Aitana Bonmatí memiliki kemampuan luar biasa dalam membuat keputusan tepat untuk memperlambat atau mempercepat permainan berdasarkan situasi. Ketika mendapat tekanan dari lawan, mereka mampu bermain dengan kombinasi umpan-umpan pendek untuk melepaskan diri dari tekanan sebelum dengan cepat mengubah arah serangan melalui umpan diagonal yang akurat ke sisi lapangan yang berlawanan.

Sementara itu, sistem pertahanan Barcelona juga tidak kalah solid. Ketika kehilangan bola, mereka dengan cepat melakukan tekanan balik (counterpress) untuk merebut kembali penguasaan. Pemain-pemain Barcelona tidak segan untuk segera menyerbu area bola dan melakukan kontak fisik dengan lawan ketika ada perebutan bola kedua. Taktik ini memungkinkan mereka untuk segera mendapatkan kembali kendali pertandingan dan meminimalisir serangan balik lawan.

Trio lini tengah Barcelona yang terdiri dari Patri Guijarro, Alexia Putellas, dan Aitana Bonmatí menjadi jantung permainan tim. Ketiga pemain ini memiliki kemampuan rotasi yang luar biasa dan saling melengkapi kekuatan satu sama lain. Menurut Pengamat Teknis UEFA Gemma Grainger, “Tiga pemain lini tengah Barcelona adalah kombinasi sempurna dari posisi 6, 8, dan 10. Mereka memiliki rotasi yang luar biasa dan bermain berdasarkan kekuatan satu sama lain”.

Pengalaman dan kedalaman skuad

Selain kualitas permainan, Barcelona juga unggul berkat kedalaman skuad yang dimiliki. Pelatih Barcelona sebelumnya, Xavi Llorens, pernah menekankan pentingnya memanfaatkan kedalaman skuad: “Kami memiliki jadwal padat dan perlu memanfaatkan kedalaman skuad kami”. Ruth Garcia, bek tengah Barcelona, juga mengonfirmasi hal ini dengan menyatakan bahwa “pemain manapun dapat memberikan dampak positif karena kami memiliki skuad yang besar dan kompetitif”.

Kedalaman skuad ini memungkinkan Barcelona untuk melakukan rotasi pemain tanpa menurunkan kualitas permainan, sebuah keuntungan besar dalam jadwal padat liga champions wanita uefa. Pemain-pemain seperti Alexia Putellas, Aitana Bonmatí, dan Vicky López membawa talenta kelas dunia yang membuat Barcelona menjadi favorit di Liga Champions tahun ini.

Bukti keunggulan fisik Barcelona terlihat dari kemampuan mereka untuk tampil konsisten sepanjang 90 menit pertandingan. Mereka cenderung mengalahkan tim lawan dengan kecepatan, kekuatan, dan energi mereka yang terjaga sepanjang pertandingan. Ketika tim lain mulai kelelahan, Barcelona justru semakin kuat. Statistik menunjukkan bahwa mereka mencetak lebih banyak gol di sepertiga akhir pertandingan dibandingkan sepertiga kedua, dan lebih banyak di sepertiga kedua dibandingkan sepertiga pertama.

Performa Barcelona di Liga F (liga domestik Spanyol) juga mencerminkan kekuatan tim ini. Mereka telah memenangkan semua enam pertandingan liga musim ini, mencetak 31 gol dan hanya kebobolan satu kali. Rekor sempurna ini menunjukkan konsistensi tim asuhan Pere Romeu di semua kompetisi.

Melalui kombinasi serangan yang mematikan, pertahanan yang solid, dan manajemen skuad yang cerdas, Barcelona terus memimpin klasemen liga champions wanita uefa Grup A. Meskipun kompetisi masih panjang, tim Catalan ini telah membuktikan diri sebagai salah satu kandidat terkuat untuk menjuarai Liga Champions Wanita UEFA musim ini.

Bagaimana Klasemen Liga Champions Wanita UEFA 2025 Terbentuk?

Musim 2025-2026 menandai perubahan bersejarah dalam format kompetisi Liga Champions Wanita UEFA dengan pengenalan sistem liga baru. Format ini mengubah secara drastis cara klasemen liga champions wanita uefa terbentuk serta jalur kualifikasi tim menuju babak gugur. Perubahan signifikan ini menciptakan persaingan yang lebih seru dan menarik bagi para penggemar.

Sistem poin dan selisih gol

Sistem poin dalam liga champions wanita uefa 2025 mengikuti standar yang umum digunakan dalam kompetisi sepak bola. Tim mendapatkan tiga poin untuk kemenangan, satu poin untuk hasil imbang, dan nol poin untuk kekalahan. Akumulasi poin ini kemudian menentukan posisi tim dalam klasemen liga champions wanita uefa yang tunggal.

Berbeda dengan format sebelumnya, dalam format baru ini semua 18 tim dikelompokkan dalam satu klasemen tunggal, tidak lagi terbagi dalam grup-grup terpisah. Selain itu, tim tidak lagi bermain melawan tiga lawan yang sama secara kandang dan tandang, melainkan bermain melawan enam tim berbeda dengan tiga pertandingan di kandang dan tiga pertandingan di tandang.

Untuk menentukan enam lawan berbeda tersebut, tim-tim dibagi dalam tiga pot berdasarkan peringkat koefisien klub terbaru. Setiap tim akan bertanding melawan dua tim dari masing-masing tiga pot – satu di kandang dan satu di tandang. Hal ini memastikan adanya keseimbangan dalam tingkat kesulitan yang dihadapi oleh setiap tim.

Jika terdapat dua tim atau lebih yang memiliki poin sama pada akhir fase liga, maka kriteria penentu peringkat berikut akan diterapkan secara berurutan:

  1. Selisih gol
  2. Jumlah gol yang dicetak
  3. Jumlah gol tandang yang dicetak
  4. Jumlah kemenangan
  5. Jumlah kemenangan tandang
  6. Jumlah poin yang diperoleh secara kolektif oleh lawan-lawan di fase liga
  7. Selisih gol kolektif yang lebih baik dari lawan-lawan di fase liga
  8. Jumlah gol yang dicetak secara kolektif oleh lawan-lawan di fase liga
  9. Poin disipliner yang lebih rendah (kartu merah langsung atau pengusiran karena dua kartu kuning dalam satu pertandingan = 3 poin, kartu kuning = 1 poin)
  10. Koefisien klub UEFA

Berdasarkan aturan ini, selisih gol menjadi faktor penting kedua setelah perolehan poin. Oleh karena itu, Barcelona dengan selisih gol +13 berada di posisi kedua klasemen liga champions wanita uefa di bawah Lyon yang memiliki 10 poin.

Format baru ini berarti bahwa ada lebih banyak hal yang diperjuangkan sepanjang fase liga hingga malam terakhir, ketika semua pertandingan akan dimulai pada waktu yang sama. Sistem ini mendorong tim-tim untuk terus berjuang hingga pertandingan terakhir, bahkan jika mereka tidak berpeluang finis di empat besar.

Empat besar langsung ke perempat final

Salah satu perubahan paling signifikan dalam format baru liga champions wanita adalah sistem kualifikasi menuju babak gugur. Empat tim teratas dalam klasemen liga champions wanita uefa akan lolos secara otomatis ke perempat final. Ini merupakan keuntungan besar karena mereka tidak perlu bermain di babak tambahan dan mendapat waktu istirahat lebih lama.

Sementara itu, tim yang menempati posisi kelima hingga keduabelas akan bertanding di babak play-off knockout phase untuk memperebutkan jalan ke babak delapan besar. Tim-tim peringkat lima sampai delapan akan menjadi unggulan dalam undian. Sistem ini menawarkan “jaring pengaman” bagi tim-tim kuat yang mungkin mengalami kesulitan di awal kompetisi.

Hal menarik lainnya, tim peringkat 13 sampai 18 akan langsung tersingkir dari kompetisi tanpa akses ke UEFA Women’s Europa Cup 2025-26. Fakta ini menambah tekanan kompetitif pada tim-tim untuk setidaknya finis di posisi 12 besar.

Saat ini, persaingan di klasemen liga champions wanita uefa 2025 sangat ketat. Lyon memimpin klasemen dengan 10 poin dari empat pertandingan. Barcelona berada di posisi kedua dengan 9 poin dari tiga pertandingan dan selisih gol yang mengesankan +13. VfL Wolfsburg dan Manchester United menempati posisi ketiga dan keempat, keduanya dengan 9 poin. Chelsea, Real Madrid, dan Juventus bersaing ketat di posisi lima hingga tujuh, masing-masing dengan 7 poin.

Undian fase liga untuk Liga Champions Wanita UEFA 2025-26 sendiri telah dilakukan pada 19 September 2025. Ke-18 tim dibagi menjadi tiga pot yang masing-masing berisi enam tim, dengan setiap tim menghadapi dua lawan dari masing-masing tiga pot tersebut, satu di kandang dan satu di tandang.

Format kompetisi baru ini sejalan dengan format Liga Champions pria, yang telah terbukti sangat sukses. Dengan format baru ini, Liga Champions Wanita UEFA 2025 menjanjikan persaingan yang lebih sengit dan menarik hingga akhir kompetisi.

Siapa Saja Pesaing Terkuat Barcelona di Grup A?

Meski Barcelona tampil dominan di awal musim, beberapa tim besar lain dalam klasemen liga champions wanita uefa Grup A menunjukkan performa yang mengancam posisi juara bertahan. Persaingan di grup ini semakin memanas seiring berjalannya kompetisi dengan beberapa klub elit Eropa yang siap mengejar Barcelona.

Real Madrid dan Lyon tampil konsisten

Real Madrid membuktikan diri sebagai pesaing serius Barcelona di Grup A dengan performa yang konsisten. Los Blancos menunjukkan kemampuan taktis yang mengesankan dalam beberapa pertandingan terakhir. Pada pertandingan melawan Paris FC, meskipun pertandingan berakhir imbang 1-1, Madrid menunjukkan kemampuan adaptasi taktis yang patut diperhitungkan. Caroline Weir menjadi pahlawan dengan mencetak gol dramatis pada menit ke-delapan injury time.

Linda Caicedo menjadi pemain kunci bagi Real Madrid dengan kemampuannya menerima bola di ruang sempit dan melakukan akselerasi sebelum pertahanan lawan sempat bereaksi. Pelatih Real Madrid, Pau Quesada, membuat penyesuaian taktis penting pada babak kedua saat melawan Paris FC dengan menerapkan strategi bermain “lebih dinamis dan lebih langsung” yang terbukti efektif.

Dalam pertandingan lain, Los Blancos membuktikan kualitas mereka dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Arsenal di perempat final Liga Champions musim lalu melalui gol-gol Linda Caicedo dan Athenea del Castillo. Meskipun kemudian dikalahkan Arsenal di leg kedua, Real Madrid tetap memperlihatkan konsistensi performa di liga champions wanita uefa musim ini.

Sementara itu, Lyon sebagai juara delapan kali liga champions wanita uefa juga menunjukkan kekuatan mereka dengan catatan sempurna enam kemenangan di fase grup musim lalu. Tim yang kini berganti nama dari Olympique Lyonnais ini memegang rekor mengagumkan sebagai klub pertama yang mencapai 150 pertandingan dan mencetak 500 gol di kompetisi klub wanita UEFA.

Lyon membuktikan kelasnya dengan mengalahkan Bayern Munich 2-0 di kandang Bayern, mengakhiri rekor tak terkalahkan Bayern selama 11 pertandingan kandang di turnamen ini. Kemenangan tersebut ditandai dengan gol-gol dari Tabitha Chawinga dan Melchie Dumornay, yang sudah mencetak empat gol di turnamen musim ini.

Pertemuan Lyon dan Wolfsburg selalu menjadi laga klasik di liga champions wanita uefa setelah kedua tim bertemu di empat final berbeda, dengan Lyon kalah pada 2013 namun menang pada 2016, 2018, dan 2020. Lyon juga menyingkirkan Wolfsburg di perempat final musim 2016/17 dan 2018/19.

Arsenal mulai bangkit

Setelah mengalami masa-masa sulit di awal musim, Arsenal mulai menunjukkan kebangkitannya. Tim asuhan Renee Slegers baru-baru ini berhasil mengalahkan Real Madrid dengan skor 2-1 setelah tertinggal lebih dulu. Kemenangan ini sangat penting setelah Arsenal tidak menang dalam tiga pertandingan sebelumnya, kalah 3-2 dari Bayern Munich dan bermain imbang melawan Tottenham dan Chelsea di liga.

Alessia Russo tampil cemerlang dengan mencetak dua gol sundulan untuk membalikkan keadaan setelah Caroline Weir membuka keunggulan Madrid dengan tendangan voli. Kemenangan ini menjadi katalis bagi Arsenal untuk kembali ke jalur kemenangan dan meningkatkan posisi mereka dalam klasemen liga champions wanita uefa 2025.

Arsenal sendiri memiliki pengalaman luar biasa di musim lalu, di mana mereka mengalahkan Bayern di fase grup, Madrid di perempat final (membalikkan keadaan setelah kalah 2-0 di leg pertama), dan Lyon di semifinal. Rekor ini membuktikan bahwa Arsenal memiliki mental juara dan mampu bangkit dari situasi sulit.

Pada pertandingan terakhir melawan Real Madrid, meskipun tidak menciptakan banyak peluang, Arsenal tampil dengan disiplin dan efektif. Pemain baru mereka, Olivia Smith, tampil berbahaya dan beberapa kali menguji kiper Madrid, Misa Rodriguez. Pelatih Slegers melakukan empat perubahan pada lini depan, termasuk memberikan kesempatan kepada Chloe Kelly sebagai starter.

Arsenal telah melalui masa-masa sulit sebelumnya di bawah arahan Slegers dan selalu berhasil bangkit. Kemenangan melawan Madrid bisa menjadi katalis untuk kembali ke jalur yang benar baik di WSL maupun di Eropa. Dengan pengalaman mereka meraih gelar liga champions wanita uefa musim lalu, Arsenal tetap menjadi ancaman serius bagi Barcelona di Grup A.

Pemain Liga Champions Wanita UEFA yang Bersinar di Grup A

Sementara persaingan tim di klasemen liga champions wanita uefa semakin memanas, sejumlah pemain individu mencuri perhatian dengan performa memukau mereka. Tiga pemain khususnya tampil konsisten dan menjadi motor penggerak bagi tim masing-masing di Grup A.

Alba Redondo (Real Madrid)

Alba Redondo muncul sebagai mesin gol Real Madrid di liga champions wanita uefa musim ini. Penyerang berusia 29 tahun asal Spanyol ini telah mencetak tiga gol dalam empat pertandingan, menjadikannya salah satu top skor kompetisi. Dengan rata-rata 0,75 gol per pertandingan, Redondo membuktikan dirinya sebagai ancaman serius bagi pertahanan lawan.

Statistik Redondo sungguh mengesankan dengan total 12 percobaan tembakan dan satu assist sepanjang fase liga. Akurasi passing sebesar 76% menunjukkan kemampuannya tidak hanya sebagai finisher, tetapi juga dalam membangun serangan. Dalam empat pertandingan yang dimainkan, Redondo menghabiskan 232 menit di lapangan dengan rata-rata 58 menit per pertandingan.

Menariknya, Redondo baru bergabung dengan Los Blancos pada 2 Juli 2024 setelah sebelumnya memenangi penghargaan Pichichi sebagai top skor Liga F musim 2022-23. Kehadirannya membawa dimensi baru pada lini serang Real Madrid, menjadikan tim ini salah satu pesaing serius dalam klasemen liga champions wanita uefa.

Sandy Baltimore (Chelsea)

Sandy Baltimore telah menjadi bintang Chelsea sejak bergabung dengan klub London tersebut. Penyerang berkebangsaan Prancis berusia 25 tahun ini menunjukkan konsistensi dengan mencetak dua gol dalam tiga pertandingan fase liga. Kemampuannya mengeksekusi penalti menjadi senjata andalan, seperti terlihat pada gol penyeimbang melawan Twente.

Akurasi passing Baltimore mencapai angka mengesankan 82,67%, membuktikan perannya sebagai penghubung serangan Chelsea. Dengan enam percobaan tembakan selama fase liga, Baltimore menunjukkan ketajaman dalam memanfaatkan peluang. Total 236 menit bermain dengan rata-rata 78,67 menit per pertandingan menunjukkan betapa pentingnya peran Baltimore dalam skema taktis Chelsea.

Performa cemerlangnya membuat Baltimore dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Chelsea untuk bulan Oktober. Penampilan terbaiknya terjadi saat Chelsea mengalahkan Paris FC 4-0, dimana Baltimore membuka skor melalui tendangan penalti. Kontribusinya membantu Chelsea tetap kompetitif dalam persaingan klasemen liga champions wanita uefa 2025.

Esmee Brugts (Barcelona)

Esmee Brugts menjadi salah satu kunci dominasi Barcelona di puncak klasemen liga champions wanita uefa Grup A. Penyerang berusia 22 tahun asal Belanda ini telah mencetak dua gol dan memberikan dua assist dalam fase liga, membuktikan kemampuannya sebagai pemain serba guna.

Statistik Brugts menunjukkan konsistensi dengan delapan percobaan tembakan selama fase liga dengan rata-rata 2,67 tembakan per pertandingan. Akurasi passingnya mencapai angka luar biasa 94,34%, tertinggi di antara ketiga pemain yang dibahas. Brugts telah bermain penuh selama 270 menit dengan rata-rata 90 menit per pertandingan, menunjukkan ketahanan fisiknya.

Penampilan Brugts paling mengesankan terjadi saat Barcelona menghancurkan Bayern Munich dengan skor 7-1, di mana dia mencetak satu gol dan memberikan dua assist. Sebagai pengagum Ronaldinho dan Neymar, gaya bermainnya yang kreatif dan tidak terduga membuat pertahanan lawan kesulitan. Meski masih muda, Brugts telah menjadi komponen penting dalam skema serangan Barcelona.

Ketiga pemain ini tidak hanya menunjukkan keterampilan individu, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap performa tim mereka dalam klasemen liga champions wanita uefa 2025. Dengan kemampuan mencetak gol, membuat assist, dan statistik mengesankan lainnya, mereka akan terus menjadi pemain kunci seiring berjalannya kompetisi.

Bagaimana Performa Tim-Tim Inggris di Liga Champions Wanita UEFA?

Tim-tim asal Inggris menunjukkan hasil beragam dalam kompetisi liga champions wanita uefa musim ini. Dua klub menampilkan performa solid dengan catatan tak terkalahkan, sementara sang juara bertahan justru mengalami masalah konsistensi yang memengaruhi posisi mereka di klasemen liga champions wanita uefa 2025.

Manchester United dan Chelsea belum terkalahkan

Manchester United memulai kampanye perdana mereka di fase utama liga champions wanita uefa dengan sangat mengesankan. The Red Devils tampil tak terkalahkan dalam tiga pertandingan pembuka kompetisi. Performa solid ini membuat mereka menduduki posisi keempat di klasemen liga champions wanita uefa, unggul dua tempat dari Wolfsburg meskipun baru-baru ini menderita kekalahan 5-2 dari klub Jerman tersebut.

Pelatih Marc Skinner menghimbau para pemainnya untuk menunjukkan kedewasaan selama kampanye perdana mereka di Liga Champions. United membuka partisipasi perdana mereka dengan pertandingan kandang melawan klub Norwegia, Valerenga, sebelum meraih kemenangan penting 2-1 atas PSG berkat gol-gol dari Malard dan Rolfo.

Sementara itu, Chelsea terus mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka di kompetisi domestik dan Eropa. The Blues saat ini menjalani rentetan 29 pertandingan tanpa kekalahan di WSL dan hanya membutuhkan empat pertandingan lagi untuk menyamai rekor liga mereka sendiri yakni 33 laga tanpa kalah. Di bawah arahan pelatih Sonia Bompastor yang bergabung pada awal musim lalu, Chelsea belum pernah kalah dalam pertandingan liga.

Bompastor berhasil mengantarkan Chelsea menjadi juara liga untuk keenam kalinya secara berturut-turut dengan catatan 19 kemenangan dan hanya 3 kali imbang musim lalu. Konsistensi yang sama dibawa Chelsea ke liga champion wanita dengan Sandy Baltimore menjadi bintang utama tim. Penyerang Prancis ini mencetak gol penting saat Chelsea mengalahkan Paris FC 4-0.

Arsenal masih inkonsisten

Meskipun berstatus juara bertahan liga champions wanita uefa setelah mengalahkan Barcelona di final 2025, Arsenal justru mengalami inkonsistensi performa yang mengkhawatirkan. The Gunners saat ini winless dalam empat pertandingan terakhir mereka, tertinggal lima poin dari puncak klasemen liga domestik, dan kesulitan menjaga clean sheet.

Kekalahan 2-1 dari Lyon di pertandingan pembuka liga champions wanita uefa semakin menegaskan penurunan performa Arsenal. Melchie Dumornay mencetak dua gol dalam waktu lima menit untuk Lyon, keduanya berasal dari kesalahan fatal Arsenal sendiri. Hal ini membuat mereka dijuluki “masters of their own downfall” oleh mantan pemain Inggris Nikita Parris.

Renee Slegers, pelatih Arsenal, kini menghadapi tekanan signifikan pertama sejak memimpin tim. Masalah utama tim terletak pada kesalahan individual yang berulang. Tanpa kehadiran kapten Inggris Leah Williamson yang cedera lutut, lini pertahanan Arsenal tampak rapuh.

Menariknya, Arsenal memulai musim dengan sangat baik, mencetak banyak gol saat mengalahkan London City 4-1 dan menghancurkan West Ham 5-1. Namun, sejak itu mereka belum pernah menang. Pada pertandingan terakhir melawan Real Madrid, meskipun kalah, Arsenal berhasil mencetak gol lewat Alessia Russo yang menjadi harapan kebangkitan tim.

Posisi Arsenal di klasemen liga champions wanita uefa 2025 saat ini mengkhawatirkan setelah menderita kekalahan dari Lyon dan Bayern Munich. Mereka harus segera meraih kemenangan dalam pertandingan mendatang melawan Real Madrid untuk memperbaiki peluang lolos ke fase knockout.

Apa Tantangan Barcelona di Pertandingan Selanjutnya?

Barcelona menghadapi ujian berat dalam mempertahankan posisi puncak klasemen liga champions wanita uefa dengan jadwal pertandingan yang semakin padat. Meskipun berhasil menyapu bersih tiga pertandingan awal, tim Catalan ini akan menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dalam beberapa pekan ke depan.

Laga berat melawan Chelsea dan Wolfsburg

Tantangan terdekat Barcelona adalah pertandingan tandang melawan Chelsea pada Kamis, 20 November 2025 pukul 21:00. Ini merupakan pengulangan semifinal musim lalu di mana Barcelona berhasil menang 4-1 baik di kandang maupun tandang. Namun, kali ini situasinya berbeda karena Barcelona harus bermain tanpa dua pemain kunci yaitu Patri Guijarro dan Salma Paralluelo yang absen karena cedera.

Chelsea sendiri merupakan lawan tangguh yang hanya terpaut dua poin dari Barcelona di klasemen liga champions wanita uefa. The Blues juga memiliki catatan gol yang mengesankan dengan 11 gol, hanya terpaut tiga dari Barcelona yang mencetak 14 gol. Sejarah pertemuan kedua tim cukup berpihak pada Barcelona yang menyingkirkan Chelsea di tiga semifinal terakhir dengan selalu menang di Stamford Bridge.

Selain itu, Barcelona juga harus mewaspadai inkonsistensi performa yang mulai terlihat dengan kekalahan mengejutkan dari Real Sociedad di liga domestik. Kekalahan ini menjadi bukti bahwa tim Catalan tidak sepenuhnya tak terkalahkan meskipun mereka menjadi satu-satunya tim dengan rekor sempurna di liga champions wanita uefa.

Rotasi pemain jadi kunci

Dengan jadwal padat yang menanti, rotasi pemain menjadi faktor penting bagi Barcelona. Setelah menghadapi Chelsea, mereka harus segera bersiap untuk pertandingan liga domestik melawan Levante UD pada Minggu, 23 November dan kemudian menghadapi Benfica di liga champions wanita uefa pada 10 Desember.

Ketidakhadiran Patri Guijarro di lini tengah menimbulkan kekhawatiran mengingat perannya yang vital dalam trio lini tengah bersama Alexia Putellas dan Aitana Bonmatí. Trio ini selama ini menjadi jantung permainan Barcelona dengan kemampuan koordinasi dan pergerakan yang sangat baik.

Pelatih Barcelona perlu mencontoh strategi Jonatan Giráldez yang berhasil melakukan penyesuaian taktis di tengah pertandingan tanpa harus melakukan pergantian pemain. Salah satu contoh penyesuaian taktis yang efektif adalah menukar posisi Mariona yang bermain sebagai striker dengan Salma Paralluelo yang bermain sebagai sayap kiri, yang terbukti membuat Barcelona lebih berbahaya di babak kedua.

Aitana Bonmatí akan menjadi kunci keberhasilan Barcelona dalam mengatasi tantangan ini. Pemain berusia 27 tahun ini menunjukkan kemampuan teknis luar biasa dan mental juara dalam pertandingan-pertandingan penting. Menurut Pengamat Teknis UEFA Gemma Grainger, “Bagian paling mengesankan dari permainan Bonmatí adalah mentalitasnya untuk bekerja secara fisik”.

Apa Implikasi Klasemen Saat Ini untuk Babak Gugur?

Format baru liga champions wanita uefa membawa dampak signifikan terhadap perjalanan tim menuju babak gugur. Posisi akhir dalam klasemen liga champions wanita uefa 2025 akan sangat menentukan jalur yang harus ditempuh setiap klub untuk menjadi juara.

Tim peringkat 5–12 harus jalani play-off

Berbeda dari sistem tradisional, hanya empat tim teratas yang berhak lolos langsung ke perempat final. Sementara itu, tim-tim yang menempati peringkat 5 hingga 12 harus berjuang lebih keras melalui babak play-off knockout phase. Delapan tim tersebut akan bertanding dalam format dua leg untuk memperebutkan empat tiket terakhir menuju babak delapan besar.

Dalam fase play-off ini, tim peringkat 5-8 akan menjadi unggulan dan berhadapan dengan tim peringkat 9-12. Keuntungan bagi tim unggulan adalah mereka akan bermain leg kedua di kandang sendiri. Menariknya, tim peringkat 13 hingga 18 langsung tersingkir tanpa mendapat kesempatan tambahan.

Barcelona berpeluang besar jadi unggulan

Dengan penampilan dominan Barcelona saat ini, mereka berada di jalur yang tepat untuk finis di posisi empat besar. Status unggulan ini memberi keuntungan besar karena mereka akan bermain leg kedua perempat final di kandang. Selain itu, mereka juga mendapat waktu istirahat lebih panjang karena tidak perlu bertanding di babak play-off.

Pasca fase liga yang berakhir pada 17 Desember, hasil akhir klasemen liga champions wanita uefa akan menentukan jalur masing-masing tim. Empat pemenang play-off nantinya akan menghadapi empat tim teratas, dengan tim unggulan bermain leg kedua di kandang.

Kesimpulan

Seiring berjalannya kompetisi Liga Champions Wanita UEFA 2025/2026, Barcelona terus membuktikan diri sebagai kekuatan dominan di Grup A. Performa luar biasa mereka dengan total 14 gol dan rekor sempurna menunjukkan kualitas skuad yang dimiliki tim Catalan tersebut. Meskipun demikian, persaingan masih sangat terbuka dengan Lyon, Chelsea, dan Manchester United yang siap menghadang langkah Barcelona.

Format baru liga champions wanita uefa tahun ini sungguh membuat kompetisi semakin menarik. Sistem klasemen tunggal dan jalur kualifikasi yang berbeda memberikan tensi tersendiri bagi setiap pertandingan hingga akhir fase liga. Namun, Barcelona tetap harus waspada karena tantangan berat menanti mereka, terutama pertandingan krusial melawan Chelsea dan Wolfsburg.

Kami melihat bagaimana tim-tim Inggris menunjukkan performa beragam dalam kompetisi ini. Manchester United dan Chelsea tampil konsisten dengan rekor tak terkalahkan, sementara Arsenal sebagai juara bertahan justru mengalami masalah inkonsistensi yang mengkhawatirkan.

Tentunya, rotasi pemain akan menjadi kunci sukses Barcelona menghadapi jadwal padat ke depan. Ketiadaan pemain-pemain kunci seperti Patri Guijarro dan Salma Paralluelo akibat cedera bisa menjadi ujian berat bagi tim asuhan Pere Romeu.

Akhirnya, posisi final dalam klasemen liga champions wanita uefa akan sangat menentukan jalur setiap tim menuju trofi. Empat tim teratas akan mendapat keuntungan besar dengan lolos langsung ke perempat final, sementara tim peringkat 5-12 harus berjuang melalui babak playoff yang menegangkan.

Sebagai penggemar sepak bola wanita, kami sangat antusias menyaksikan perkembangan kompetisi ini. Meskipun Barcelona saat ini memimpin klasemen, perjalanan masih panjang dan banyak kejutan bisa terjadi. Oleh karena itu, fase liga yang berlangsung hingga Desember ini pasti akan terus menghadirkan pertandingan-pertandingan menarik dan menegangkan bagi para penggemar liga champions wanita uefa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top