Adrian Wibowo akhirnya membuka peluang untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada ajang SEA Games 2025 Thailand. Kabar menggembirakan ini tentunya menjadi angin segar bagi kita yang menantikan performa maksimal dari skuad Garuda Muda.
Pemain yang saat ini berseragam Los Angeles FC tersebut telah menyatakan keinginannya untuk turun membela Timnas Indonesia di ajang multi-cabang olahraga regional tersebut.
Sementara itu, PSSI masih terus berjuang keras untuk mendapatkan izin dari klub Adrian karena SEA Games bukan merupakan agenda resmi FIFA.
Selain Adrian, Tim Geypens juga menjadi pemain abroad yang nasibnya masih dalam proses negosiasi antara keinginan pemain dan izin dari klub. Kita berharap negosiasi ini bisa membuahkan hasil positif sehingga Adrian bisa bergabung dengan pemusatan latihan pada akhir November atau awal Desember.
Perlu diketahui, SEA Games 2025 akan bergulir pada 9-20 Desember mendatang, meskipun beberapa cabang olahraga akan memulai pertandingan lebih awal, tepatnya 3-18 Desember 2025. Pada ajang tersebut, Timnas Indonesia U-23 tergabung dalam Grup C bersama Myanmar, Filipina, dan Singapura.
Jadwal pertandingan pun telah tersusun dengan Indonesia akan menghadapi Singapura pada 5 Desember, dilanjutkan melawan Filipina pada 8 Desember, dan terakhir bertemu Myanmar pada 12 Desember.
Adrian Wibowo nyatakan siap bela Timnas U-23
Kabar menggembirakan datang langsung dari mulut Adrian Wibowo. Pemain sayap Los Angeles FC (LAFC) ini secara terbuka menyampaikan kesediaannya untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2025 Thailand. Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, mengonfirmasi hal tersebut kepada awak media pada Senin (17/11/2025).
“Kalau Adrian sendiri sudah menyampaikan kepada saya, bisa,” ungkap Sumardji. Namun demikian, keinginan pribadi Adrian Wibowo belum cukup. PSSI diminta untuk berkomunikasi langsung dengan Direktur Teknik LAFC untuk mendapatkan izin resmi.
Meskipun begitu, Sumardji terus menekankan kepada Sekretaris Timnas U-23 untuk aktif menjalin komunikasi dengan pihak klub. “Saya aktif berbicara menyampaikan kepada sekretaris tim juga saya suruh kejar-kejar terus ke klubnya supaya Dirtek-nya mengizinkan Adrian gabung di akhir November atau awal Desember,” paparnya.
Winger berusia 20 tahun ini dikenal dengan kecepatan dan dribling lincahnya, dianggap sebagai kunci di lini serang Garuda Muda, terutama untuk melengkapi duet Rafael Struick dan Hokky Caraka. Sebelumnya, Adrian Wibowo sudah mencatat debut bersama Timnas Indonesia senior pada 8 September dalam laga uji coba melawan Lebanon.
PSSI tentu berharap negosiasi ini membuahkan hasil positif mengingat SEA Games tidak masuk dalam kalender FIFA, sehingga klub memiliki hak untuk menolak pemanggilan pemain. Adrian Wibowo menjadi salah satu dari beberapa pemain abroad yang masih dalam proses lobi-lobi PSSI.
PSSI kejar izin klub untuk Adrian dan pemain abroad lain
Sementara itu, upaya PSSI mendapatkan izin klub untuk Adrian Wibowo dan pemain abroad lainnya terus berlanjut. Menurut Nova Arianto, asisten pelatih Shin Tae Yong, komunikasi antara PSSI dengan klub-klub luar negeri masih berjalan lancar. “Komunikasi tentang perizinan klub luar selama ini masih berjalan lancar,” ucap Nova selepas memimpin latihan Timnas U-16 di Jakarta International Stadium.
Sumardji selaku Ketua Badan Tim Nasional (BTN) telah menginstruksikan Sekretaris Timnas untuk terus menghubungi pihak Los Angeles FC, khususnya Neil McGuinness selaku Direktur Teknik. “Sekretaris tim juga saya suruh mengejar-ngejar terus ke klubnya supaya Dirtek-nya mengizinkan Adrian bergabung di akhir November ini atau awal Desember,” jelas Sumardji.
Selain Adrian, PSSI juga mengupayakan kehadiran Tim Geypens dari FC Emmen. Meskipun klubnya bersedia melepas, kondisi cedera menjadi fokus utama. “Yang kami tunggu sebenarnya Tim Geypens. Kalau kondisi cederanya membaik, kami berharap dia bisa datang,” tambah Sumardji.
Tantangan utama dalam proses ini adalah status SEA Games yang tidak masuk kalender resmi FIFA. Konsekuensinya, klub tidak memiliki kewajiban melepas pemain mereka. Hingga kini, PSSI masih memperjuangkan kehadiran beberapa pemain abroad lainnya seperti Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Dion Markx, dan Mauro Zijlstra.
Timnas U-23 siapkan strategi pertahankan gelar SEA Games
Persiapan Timnas Indonesia U-23 untuk mempertahankan medali emas SEA Games terus dilakukan dengan berbagai strategi matang. Indra Sjafri, pelatih skuad Garuda Muda, sengaja memilih lawan dengan level tinggi seperti Mali dalam agenda uji coba jelang SEA Games 2025 Thailand. Strategi ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari rencana sistematis untuk menguji ketahanan tim sebelum bertanding di ajang multi-event tersebut.
“Mungkin hampir semua pelatih akan melakukan uji coba dengan tiga tim yang berbeda. Satu tim yang lebih kuat, satu tim yang satu level, dan satu tim yang lebih lemah. Tiga-tiganya dibutuhkan untuk membangun tim,” jelas Indra.
Ivar Jenner dan Rafael Struick, dua pemain andalan Indonesia, menaruh optimisme tinggi bahwa tim mampu mempertahankan medali emas. “Kami punya satu emas, dan ingin membawanya pulang lagi ke Indonesia. Persiapannya bagus dan kualitas tim sangat baik,” kata Ivar.
Meskipun begitu, tantangan tidak mudah karena Thailand sebagai tuan rumah menjadi negara tersukses di cabang sepak bola SEA Games dengan 16 gelar emas. Indonesia tergabung dalam Grup C bersama Filipina, Myanmar, dan Singapura.
Perubahan strategi yang diterapkan Indra terbukti efektif. Pada laga kedua melawan Mali, Indonesia berhasil menahan imbang 2-2 setelah sebelumnya kalah 0-3. Strategi tiga bek yang diterapkan menghasilkan alur transisi baru yang lebih efektif.
Sumardji selaku Ketua BTN menegaskan target Timnas adalah mempertahankan medali emas. “Obat satu-satunya dari kegagalan lolos ke Piala Dunia adalah kita harus bisa mempertahankan emas SEA Games 2025,” ucapnya.
Penutup
Keputusan Adrian Wibowo menyatakan kesiapannya membela Timnas Indonesia U-23 tentunya memberikan harapan besar bagi sepak bola Indonesia. Meskipun demikian, proses mendapatkan izin dari Los Angeles FC masih berlangsung dan membutuhkan kerja keras dari PSSI. Faktanya, status SEA Games yang tidak masuk dalam kalender FIFA menjadi tantangan tersendiri karena klub memiliki hak penuh untuk menolak pelepasan pemain.
Selain Adrian, pemain abroad lain seperti Tim Geypens juga masih dalam proses negosiasi. Kita semua berharap PSSI berhasil mendapatkan izin bagi para pemain terbaik untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23. Pasalnya, kombinasi pemain lokal dan abroad akan menciptakan kekuatan optimal untuk mempertahankan medali emas.
Strategi persiapan yang dirancang Indra Sjafri dengan menghadapi tim-tim berkualitas tinggi seperti Mali juga menunjukkan keseriusan tim. Perubahan formasi dan penerapan strategi baru telah membuahkan hasil positif seperti terlihat pada pertandingan uji coba. Hal ini menjadi modal penting menghadapi lawan-lawan di Grup C.
Secara keseluruhan, persiapan Timnas Indonesia U-23 menuju SEA Games 2025 Thailand berjalan dengan baik meskipun masih ada beberapa kendala. Namun demikian, kita harus tetap optimis bahwa Garuda Muda mampu mempertahankan prestasi sebelumnya. Pada akhirnya, kerja keras dan dukungan dari seluruh elemen sepak bola nasional akan menjadi kunci kesuksesan Indonesia di ajang bergengsi tersebut.
