Azerbaijan vs Prancis: Les Bleus Menang Dramatis 3-1 di Baku

Azerbaijan vs Prancis menjadi pertandingan yang penuh kejutan ketika tuan rumah sempat unggul lebih dulu, namun akhirnya Les Bleus membalikkan keadaan dengan kemenangan telak 3-1. Meskipun tertinggal di awal pertandingan melalui gol cepat Renat Dadashov, tim sepak bola Prancis menunjukkan kualitas mereka sebagai runner-up Piala Dunia 2022 dengan respons yang impresif.

Di pertandingan terakhir Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini, kami menyaksikan bagaimana Prancis vs Azerbaijan berakhir dengan dominasi skuat Didier Deschamps yang mengoleksi lima kemenangan dari enam pertandingan kualifikasi. 

Sebelumnya, Les Bleus memang sudah memastikan tempat di putaran final kompetisi Amerika Utara tahun depan. Namun demikian, kemenangan ini tetap penting karena memastikan Prancis mengakhiri perjalanan mereka di Grup D sebagai pemuncak klasemen dan menutup babak kualifikasi dengan catatan tak terkalahkan. 

Sementara itu, Azerbaijan datang dengan kondisi terpuruk usai 14 laga tanpa kemenangan dan gagal mempertahankan keunggulan awal mereka.

Apa yang membuat Prancis tetap dominan di Grup D?

Tim sepak bola Prancis mengukuhkan dominasi mereka di Grup D bukan tanpa alasan. Les Bleus kini mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam 29 pertandingan kualifikasi Piala Dunia dan Euro beruntun (23 kemenangan, 6 imbang) sejak kekalahan terakhir mereka melawan Turki pada 8 Juni 2019. 

Kualitas tim asuhan Didier Deschamps terlihat jelas ketika mereka berhasil membalikkan keadaan saat tertinggal di kandang lawan untuk pertama kalinya sejak 10 September 2013.

Selain itu, Prancis memuncaki Grup D dengan keunggulan enam poin atas Ukraina, mengumpulkan total 16 poin dari enam pertandingan. Mereka berhasil meraih empat kemenangan dari lima pertandingan sebelum melawan Azerbaijan, mencetak 13 gol dan hanya kebobolan tiga gol.

Kedalaman skuat menjadi kunci utama kesuksesan mereka. Hal ini terbukti ketika Deschamps menurunkan dua susunan pemain awal yang benar-benar berbeda dalam dua pertandingan berurutan. Bahkan tanpa kehadiran Kylian Mbappé yang mengalami cedera ringan, Prancis tetap menunjukkan performa meyakinkan.

Kemenangan telak 4-0 atas Ukraina pada pertandingan sebelumnya telah memastikan tempat mereka di Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, Deschamps menggunakan pertandingan Azerbaijan vs Prancis untuk merotasi pemain, mengevaluasi kedalaman skuat, dan memberikan kesempatan kepada para pemain yang menunjukkan kemajuan.

Meskipun sempat tertinggal, kualitas tim Prancis terlalu tangguh untuk Azerbaijan, memperpanjang catatan konsistensi mereka di turnamen besar sejak 1998.

Bagaimana Azerbaijan mencoba memberi perlawanan?

Mengejutkan semua pihak, tim Azerbaijan berhasil mencatat sejarah saat pertama kali mencetak gol melawan Prancis. Renat Dadashov menjadi pencetak gol bersejarah tersebut pada menit keempat ketika ia mengarahkan umpan silang Rahman Dasdamirov ke dalam gawang Prancis.

Tuan rumah menerapkan formasi 5-4-1 yang defensif untuk membendung serangan Les Bleus. Selama 16 menit awal, stadion di Baku bergema dengan sorakan pendukung tuan rumah yang melihat tim kesayangan mereka memimpin melawan juara dunia 2018. Meskipun berada di peringkat 123 dunia, tim Azerbaijan terus menekan dan bermain ofensif terhadap Prancis.

Namun, perlawanan mereka perlahan memudar mengingat kualitas individu pemain Prancis yang jauh lebih unggul. Statistik pertandingan menunjukkan dominasi Les Bleus dengan 17 tembakan berbanding hanya 2 dari Azerbaijan. Penguasaan bola juga berpihak pada tim tamu dengan 74% berbanding 26% untuk Azerbaijan.

Sekitar menit ke-60, tuan rumah mulai kelelahan menghadapi tekanan Prancis. Jika bukan karena penampilan solid kiper pengganti Aydin Bayramov, kekalahan Azerbaijan bisa saja lebih telak. Expected goals (xG) menunjukkan perbedaan kualitas yang signifikan dengan 2,70 untuk Prancis dan hanya 0,15 untuk Azerbaijan.

Meski kalah, Azerbaijan patut mendapat apresiasi karena memberikan perlawanan maksimal dengan keterbatasan yang mereka miliki. Gol awal mereka menunjukkan bahwa dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin terjadi, bahkan bagi tim yang sedang menjalani tiga pertandingan beruntun tanpa kemenangan.

Apa arti kemenangan ini bagi tim sepak bola Prancis?

Kemenangan melawan Azerbaijan memiliki makna strategis bagi masa depan tim sepak bola Prancis. Dengan tiket Piala Dunia 2026 sudah di tangan, pertandingan ini memberikan kesempatan berharga bagi pemain-pemain pelapis untuk membuktikan diri. Didier Deschamps merotasi seluruh pemain dari pertandingan sebelumnya untuk mengevaluasi kedalaman skuat menjelang turnamen di Amerika Utara tahun depan.

Beberapa pemain berhasil mencatat penampilan mengesankan, terutama Malo Gusto yang menyumbangkan dua assist dan menunjukkan potensi besar di posisi bek kanan. Sementara itu, Jean-Philippe Mateta semakin mengukuhkan posisinya dengan mencetak gol dalam dua pertandingan pertamanya sebagai starter, prestasi yang terakhir kali dicapai Louis Saha pada Mei 2004.

Selain itu, kemenangan ini menjamin Prancis masuk sebagai tim unggulan dalam undian Piala Dunia yang dijadwalkan pada 5 Desember. Hal ini tentu menguntungkan Les Bleus untuk mendapatkan grup yang lebih menguntungkan di turnamen nanti.

Perjalanan impresif Prancis di kualifikasi mencerminkan konsistensi mereka sebagai kekuatan besar sepak bola dunia. Dengan memastikan partisipasi ke-17 dalam Piala Dunia dan delapan penampilan berturut-turut sejak 1998, Prancis terus membangun warisan sebagai salah satu tim nasional paling sukses dalam sejarah sepak bola modern.

Kesimpulan

Akhirnya, pertandingan Azerbaijan vs Prancis menjadi bukti kekuatan mental dan kualitas tinggi yang dimiliki Les Bleus. Meskipun sempat tertinggal di awal pertandingan, anak asuh Didier Deschamps menunjukkan mengapa mereka termasuk salah satu tim terbaik dunia dengan kemampuan luar biasa dalam membalikkan keadaan.

Sungguh mengesankan melihat bagaimana tim Prancis mampu mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka dalam 29 pertandingan kualifikasi berturut-turut.

Performa Azerbaijan patut diapresiasi, terutama keberanian mereka menyerang tim sekaliber Prancis. Namun, perbedaan kualitas individu terlalu besar untuk bisa diatasi oleh tuan rumah sepanjang 90 menit pertandingan. Selain itu, strategi rotasi pemain yang diterapkan Deschamps terbukti berhasil, memberikan kesempatan berharga bagi pemain-pemain muda untuk unjuk gigi di panggung internasional.

Dengan demikian, kemenangan ini bukan sekadar tiga poin biasa. Kemenangan ini memastikan status Prancis sebagai tim unggulan dalam undian Piala Dunia 2026 mendatang. Oleh karena itu, prospek Les Bleus untuk turnamen di Amerika Utara terlihat semakin menjanjikan.

Secara keseluruhan, perjalanan Prancis di Grup D menggambarkan konsistensi dan kekuatan tim yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Tentu saja, dengan tambahan pemain-pemain berbakat yang kini mulai menunjukkan kualitas mereka, masa depan sepak bola Prancis tampak cerah menuju Piala Dunia 2026.

Penampilan mereka di Baku menjadi penutup sempurna untuk babak kualifikasi sambil membuka harapan baru untuk pencapaian lebih tinggi di turnamen utama nanti.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top