Dony Tri Pamungkas menunjukkan semangat juang tinggi meskipun Timnas Indonesia U-22 menelan kekalahan telak 0-3 dari Mali U-22 dalam pertandingan uji coba di Stadion Pakansari. Lahir pada 11 Januari 2005, pemain muda berbakat ini kini menjadi sorotan setelah mendapat pujian khusus dari pelatih Indra Sjafri di tengah kekalahan tim.
Sebagai pemain yang bisa beroperasi sebagai bek kiri maupun sayap kiri, Dony memiliki fleksibilitas yang menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia U-23. Selain itu, pengalaman bermainnnya bersama Persija Jakarta di Super League dan 35 penampilan bersama timnas U-20 memberikan fondasi kuat untuk perannya di tim nasional.
Namun, kekalahan dari Mali dianggap sebagai pembelajaran penting menjelang SEA Games 2025, di mana Indonesia akan berada satu grup dengan Myanmar, Filipina, dan Singapura. Bagaimana strategi baru yang diungkapkan Dony akan mempengaruhi persiapan tim menuju kompetisi penting tersebut?
Dony Tri Pamungkas ungkap strategi baru usai laga kontra Mali
Evaluasi kekalahan 0-3 dari Mali
Usai pertandingan melawan Mali, Dony Tri Pamungkas langsung memberikan evaluasi mengenai kekalahan tim. Pemain Persija Jakarta ini mengakui hasil yang mengecewakan setelah Timnas Indonesia U-23 takluk dengan skor 0-3.
“Saya mungkin hanya ingin membantu tim. Kita kerja sama secara bersama-sama dan untuk hasil memang mengecewakan,” ujar Dony dalam wawancara singkat seusai laga.
Mali berhasil mencetak gol melalui Sekou Doucoure pada menit ke-5, Wilson Samake menit ke-34, dan Moulaye Haidara pada masa injury time babak kedua. Meskipun Dony sempat mengancam gawang Mali dengan tendangan di awal pertandingan, tim tamu mampu menunjukkan dominasi mereka dengan koleksi pemain jebolan akademi klub Eropa.
Pentingnya laga uji coba jelang SEA Games 2025
Terlepas dari hasil yang tidak memuaskan, Dony menekankan betapa pentingnya pertandingan ini sebagai pembelajaran. “Tetapi memang lawan Mali ini cukup bagus buat kita. Karena memang ini menjadi pembelajaran buat kita. Karena memang masih banyak sekali yang harus kita benahi sebelum nanti di turnamen SEA Games ini,” jelas pemain berbakat tersebut.
Pertandingan melawan Mali menjadi bagian dari persiapan anak asuh Indra Sjafri sebelum bertanding di SEA Games 2025. Indonesia akan berada satu grup dengan Myanmar, Filipina, dan Singapura pada ajang pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara yang akan berlangsung Desember 2025.
Sebelumnya, Dony Tri Pamungkas dan rekan-rekannya telah menghadapi India pada Oktober lalu, dengan hasil kalah 1-2 dan imbang 1-1. Serangkaian uji coba ini menjadi dasar perbaikan sebelum berlaga di SEA Games nanti.
Komentar Dony soal kekuatan fisik tim
Selain evaluasi taktis, Dony juga menyoroti aspek fisik sebagai area yang perlu ditingkatkan. “Pasti kita fisik belum terlalu kuat dan memang untuk kedepan terus bekerja keras, berkembang, agar di SEA Games kita siap,” ucapnya.
Pemain yang mendapat pujian dari pelatih Indra Sjafri ini menjelaskan bahwa tim baru berkumpul selama seminggu, sehingga dari segi fisik memang belum mencapai level optimal. “Seminggu kita kumpul dari segi fisik memang kita belum terlalu kuat dan memang tentu ke depannya kita akan terus bekerja keras, terus berkembang dan berusaha supaya di turnamen SEA Games nanti kita siap,” tambah Dony.
Pernyataan ini sejalan dengan pandangan pelatih Indra Sjafri yang juga mengakui akan meningkatkan fisik pemainnya agar tampil maksimal dalam pertandingan mendatang dan siap berlaga di SEA Games 2025.
Pelatih Indra Sjafri ubah posisi Dony Tri jadi winger
Perubahan taktik menarik terjadi dalam skema permainan Timnas U-22 Indonesia. Indra Sjafri, pelatih tim Garuda Muda, melakukan transformasi posisi untuk Dony Tri Pamungkas dari bek menjadi penyerang sayap.
Alasan perubahan posisi dari bek ke sayap
Keputusan mengubah posisi Dony Tri Pamungkas ternyata bukan tanpa dasar. Indra Sjafri mengungkapkan telah melakukan analisis mendalam selama tiga bulan terakhir sebelum menggeser peran pemain Persija Jakarta tersebut. “Dony kalau saya pindah ke posisi itu sekitar tiga bulan terakhir kami lihat dari item-item DNA ada attackingnya jauh lebih dominan,” jelas Indra.
Sebelum perubahan ini, Dony sering bermain sebagai bek sayap kiri (wingback) dan juga pernah menempati posisi gelandang serang. Meskipun demikian, Indra melihat potensi lebih besar Dony dalam membangun serangan. “Saya coba memindahkan dia ke posisi winger saya puas,” tambah Indra.
Performa Dony sebagai winger kiri
Dalam pertandingan melawan Mali, Dony Tri Pamungkas tampil menonjol di posisi barunya. Ia memperlihatkan penetrasi ciamik dan membuat serangan lebih hidup melalui umpan silang serta tembakan yang dilakukannya. Meskipun tim menelan kekalahan, pemain bernomor punggung 7 ini bermain penuh 90 menit dan berhasil merepotkan pertahanan Mali.
Selain itu, Dony juga menciptakan dua peluang emas, masing-masing pada menit kedua dan injury time babak pertama. Sayangnya, kedua upayanya masih bisa digagalkan oleh penjaga gawang lawan.
Pujian pelatih atas kontribusi ofensif
Indra Sjafri tidak ragu memberikan pujian khusus untuk Dony pasca-pertandingan. “Saya coba tempatkan dia sebagai winger, dan saya puas dengan hasilnya,” ujar Indra. Pelatih berusia 61 tahun itu mengaku terpukau dengan permainan Dony yang menunjukkan semangat bertarung dan keberanian dalam mengeksekusi serangan.
Perubahan posisi Dony juga berdampak pada struktur permainan tim secara keseluruhan. Dengan Dony beroperasi di sayap kiri, Indra mencoba memainkan Rafael Struick di lini tengah untuk memberikan keseimbangan baru. “Ada perubahan posisi karena ada Dony di kiri, Rafael di midfielder dan saya cukup puas,” papar Indra.
Terlepas dari pujian, pelatih menekankan bahwa kondisi fisik Dony masih perlu ditingkatkan agar perannya di sayap penyerangan bisa konsisten sepanjang pertandingan.
Statistik dan kontribusi Dony Tri di Timnas U-23
Catatan statistik pemain menjadi tolok ukur penting dalam menilai kontribusi seorang atlet. Dony Tri Pamungkas, meskipun masih berusia 20 tahun, telah mengukir prestasi berarti bersama tim nasional Indonesia.
Jumlah caps dan gol di level U-23
Perjalanan Dony bersama Timnas Indonesia U-23 dimulai pada 2023. Selain tampil di level U-23, ia juga mencatatkan pengalaman berharga di berbagai kelompok usia. Sebelumnya, Dony sempat dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 yang sukses menjuarai Piala AFF U-19 2024.
Pencapaian mengesankan lainnya, Dony nyaris mengantarkan Timnas Indonesia U-23 menjadi juara Piala AFF U-23 2025, namun harus puas sebagai runner-up. Sejauh ini, Dony telah mencetak tiga gol untuk tim nasional Indonesia di semua kelompok usia. Gol pertamanya tercipta pada Oktober 2022 saat melawan Turki U-19, sedangkan dua gol lainnya dicetak melawan India U-23 pada Oktober 2025.
Performa dalam laga uji coba terakhir
Pada pertandingan melawan India (13 Oktober 2025), Dony kembali menunjukkan kualitasnya dengan mencetak gol indah melalui tendangan bebas. Eksekusi tendangan bebas dari sisi kanan kotak penalti berhasil melewati pagar betis pemain India dan masuk ke tiang dekat. Namun, pertandingan tersebut berakhir imbang 1-1.
Sebelumnya pada 10 Oktober 2025, Dony juga mencetak gol dalam kekalahan 1-2 melawan India. Saat itu, ia menuntaskan umpan dari Toni Firmansyah dengan tembakan kaki kanan yang melengkung melewati kiper dan masuk di tiang jauh.
Perbandingan kontribusi saat bermain di klub dan timnas
Di level klub, Dony telah mencatatkan 59 penampilan bersama Persija Jakarta. Debutnya bersama tim senior Persija terjadi pada 28 September 2021 melawan Persita Tangerang. Saat itu, Dony baru berusia 16 tahun lebih delapan bulan, menjadikannya salah satu pemain termuda yang pernah tampil di Liga 1.
Kemampuan Dony saat bermain untuk Persija juga terlihat dari kontribusinya menciptakan peluang. Dalam pertandingan melawan Persis Solo (Januari 2023), ia tampil impresif meski baru masuk di babak kedua dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Sebelumnya, Dony juga mencatat dua assist saat Persija mengalahkan Bali United dengan skor 3-2.
Di Timnas Indonesia, Dony menunjukkan konsistensi performa yang menjadikannya pilihan utama pelatih. Dari empat pertandingan fase grup Piala AFF 2024, namanya selalu masuk dalam starter pilihan Shin Tae-yong. Bahkan dalam tiga dari empat pertandingan tersebut, Dony bermain selama 90 menit penuh.
Bagaimana strategi baru ini memengaruhi peluang di SEA Games?
Perubahan strategi dengan menempatkan Dony Tri Pamungkas sebagai winger membawa dimensi baru bagi Timnas Indonesia menjelang SEA Games 2025. Fleksibilitas Dony diharapkan menjadi kunci sukses tim dalam ajang penting tersebut.
Target Timnas U-23 di SEA Games 2025
PSSI secara tegas menargetkan Timnas U-23 Indonesia untuk mempertahankan medali emas yang diraih pada SEA Games 2023. Sebagai juara bertahan yang mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 di partai final dua tahun lalu, harapan tinggi disematkan pada pundak skuad Garuda Muda. Menuju kompetisi di Thailand, Indonesia tergabung di Grup C bersama Filipina, Myanmar, dan Singapura.
Namun demikian, Indra Sjafri meminta semua pihak realistis dengan target tersebut. “Tentu semua orang ingin medali emas, tetapi kita juga harus realistis karena kami bermain di Thailand,” kata Indra. Thailand sendiri merupakan tim tersukses SEA Games dengan perolehan 16 medali emas.
Peran Dony dalam skema permainan baru
Keputusan mengubah posisi Dony dari bek menjadi winger memberikan dimensi ofensif yang lebih tajam bagi timnas. “Dony adalah pemain sangat berkualitas. Dia bisa bermain di beberapa posisi jadi saya sangat senang karena dia bisa bermain di mana saja,” ujar pelatih asal Belanda.
Di ASEAN Cup U-23 2025, Dony menjadi satu-satunya anggota backfour yang bermain penuh dalam dua pertandingan, membuktikan konsistensi dan pentingnya dalam skema tim. Wonderkid Persija Jakarta ini menawarkan kecepatan serta olah bola yang dapat merepotkan tim terbaik Asia Tenggara.
Tanggapan rekan setim dan pelatih
Dony sendiri menyambut positif peran barunya dalam tim. “Bagi saya, yang terpenting adalah bisa berkontribusi untuk tim. Soal posisi, saya akan siap di mana pun pelatih butuh,” katanya. Dengan kombinasi teknik, visi bermain, dan kedisiplinannya, Dony diharapkan menjadi pemain kunci dalam proyek bersama Garuda Muda.
Strategi baru ini diharapkan memberi solusi bagi minimnya menit bermain yang diperoleh pemain muda di level klub, masalah yang disoroti pelatih timnas U-23 sebelumnya. Melalui fleksibilitas taktik dan kemampuan adaptasi pemain seperti Dony Tri Pamungkas, Indonesia berpeluang mempertahankan prestasi dan kembali membawa pulang medali emas dari Thailand.
Penutup
Terlepas dari kekalahan mengecewakan melawan Mali, perubahan posisi Dony Tri Pamungkas dari bek kiri menjadi winger menunjukkan potensi besar untuk skema permainan Timnas Indonesia U-23. Setelah analisis mendalam selama tiga bulan, Indra Sjafri melihat DNA menyerang yang lebih dominan dalam permainan Dony.
Meskipun demikian, aspek fisik masih perlu ditingkatkan secara signifikan sebelum tim berlaga di SEA Games 2025.
Laga uji coba melawan Mali dan India, walaupun berakhir dengan hasil kurang memuaskan, sesungguhnya memberikan pembelajaran berharga. Tantangan fisik yang dihadapi pemain Indonesia menunjukkan pentingnya persiapan lebih intensif menjelang turnamen.
Selain itu, fleksibilitas taktis yang ditunjukkan Dony – mampu bermain sebagai bek dan winger – menjadi aset berharga bagi Garuda Muda.
Pertandingan mendatang akan menjadi kesempatan penting bagi Indra Sjafri untuk memantapkan strategi barunya. Dengan target mempertahankan medali emas SEA Games, tentunya skuad perlu bekerja keras mengatasi kelemahan fisik yang terlihat selama laga uji coba.
Pada akhirnya, keberanian mengubah posisi Dony menunjukkan visi jangka panjang pelatih untuk memaksimalkan bakat pemain berbakat ini.
Oleh karena itu, meskipun hasil pertandingan persahabatan belum memuaskan, perubahan taktik dan strategi baru Timnas U-23 memberi harapan segar menjelang SEA Games 2025.
Kombinasi pengalaman Dony di level klub dan timnas, ditambah posisi barunya yang lebih menyerang, seharusnya mampu membawa dimensi baru bagi permainan Indonesia di kompetisi mendatang.
