Kaget! Ranking FIFA Indonesia Anjlok ke Posisi 149, Terburuk Sejak 2015

Ranking FIFA Indonesia saat ini telah anjlok ke posisi ke-122 dunia dengan total perolehan 1.144,73 poin. Kita harus menerima kenyataan pahit bahwa peringkat timnas Indonesia mengalami penurunan setelah sebelumnya berada di posisi ke-119 dengan 1.157,94 poin. Kemerosotan ini membuat kita kehilangan 13,21 poin dari pembaruan FIFA sebelumnya.

Update ranking FIFA Indonesia terbaru ini menunjukkan bahwa peringkat kita sekarang berada di bawah Sierra Leone yang menempati posisi 121 dunia. Bahkan lebih mengkhawatirkan, peringkat FIFA Indonesia ini membuat Skuad Garuda kini tidak lagi masuk dalam tiga besar di kawasan ASEAN. 

Malaysia justru berhasil naik ke posisi 118 dengan 1161,53 poin, sementara kita meredup di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya. 

Penurunan drastis ini tidak terlepas dari hasil buruk yang kita alami saat menghadapi Arab Saudi dengan kekalahan 2-3 pada 9 Oktober dan kalah tipis 0-1 dari Irak pada 13 Oktober lalu.

FIFA turunkan peringkat Indonesia ke posisi 149

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah merilis update ranking terbaru yang memperlihatkan posisi Timnas Indonesia kembali mengalami penurunan. Berbeda dengan performa timnas di tahun 2023, peringkat FIFA Indonesia kali ini menunjukkan kemunduran signifikan dengan turun tiga tingkat ke posisi 149 dunia.

Ranking FIFA Indonesia sekarang jadi yang terburuk sejak 2015

Peringkat 149 dunia yang saat ini ditempati oleh Indonesia menandai titik terendah bagi Skuad Garuda dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian, posisi ini masih jauh lebih baik dibandingkan catatan terburuk Indonesia pada Juli 2016 yang berada di peringkat 191 dunia. Namun perlu diingat, peringkat buruk tersebut terjadi setelah FIFA menjatuhkan sanksi larangan bertanding bagi Indonesia pada Mei 2015 hingga Mei 2016.

Jika melihat perjalanan ranking FIFA Indonesia selama dua tahun terakhir, kita bisa melihat fluktuasi yang cukup dinamis. Pada Februari 2023, ketika Erick Thohir baru diangkat sebagai Ketua PSSI, Indonesia masih berada di peringkat 151. Selanjutnya, berkat hasil positif saat FIFA Matchday melawan Burundi, peringkat Indonesia naik ke posisi 149 pada April 2023.

Penurunan tiga tingkat dari posisi sebelumnya di 146 dunia

Setelah sempat mencapai peringkat 145 pada Oktober 2023, ranking FIFA Indonesia mengalami penurunan ke posisi 146 pada November 2023 dan bertahan di posisi tersebut hingga akhir tahun 2023. Sayangnya, dalam rilisan terbaru, Indonesia kembali turun tiga tingkat ke posisi 149.

Di kawasan Asia Tenggara, peringkat 149 ini menempatkan Indonesia di bawah empat negara tetangga. Vietnam tetap menjadi yang terbaik di ASEAN dengan peringkat 94, diikuti Thailand di posisi 113, Malaysia di posisi 130, dan Filipina di posisi 140. Sementara itu, negara ASEAN lainnya seperti Singapura (peringkat 156), Myanmar (162), Kamboja (179), Laos (189), Brunei Darussalam (194), dan Timor Leste (200) masih berada di bawah Indonesia.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya pernah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki ranking FIFA Indonesia dengan menjadwalkan FIFA Matchday dari jauh-jauh hari. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana timnas bisa kembali menunjukkan performa positif untuk memperbaiki peringkat tersebut dalam update FIFA berikutnya.

Kekalahan di Kualifikasi Piala Dunia picu anjloknya poin

Performa buruk di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi penyebab utama anjloknya poin Indonesia dalam peringkat FIFA terbaru. Skuad Garuda harus menerima kenyataan pahit setelah dua pertandingan krusial yang berakhir dengan kekalahan.

Kalah dari Arab Saudi dan Irak di babak keempat

Timnas Indonesia mengalami kekalahan beruntun pada babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan pertama melawan Arab Saudi berakhir dengan skor 2-3 untuk keunggulan tuan rumah. Meskipun sempat unggul 1-0 pada 10 menit awal pertandingan dan mendapat dua penalti, Skuad Garuda tetap gagal memaksimalkan peluang.

Nasib serupa terjadi pada laga kedua melawan Irak yang berakhir dengan kekalahan tipis 0-1. Gol tunggal Irak dicetak oleh Zidane Iqbal pada menit ke-76 melalui tembakan jarak jauh dari luar kotak penalti. Kedua kekalahan ini secara efektif mengakhiri harapan Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Poin Indonesia berkurang 13,21 dari total sebelumnya

Akibat dua hasil negatif tersebut, ranking FIFA Indonesia mengalami penurunan drastis. Total poin Indonesia berkurang sebanyak 13,21 dari perhitungan sebelumnya. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 1.144,73 poin dalam klasemen FIFA.

Sebelumnya, kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam kualifikasi Piala Dunia juga telah memangkas 4,24 poin FIFA, yang menurunkan total poin Indonesia menjadi 1.126,26. Rentetan hasil buruk ini memberikan dampak signifikan terhadap akumulasi poin dalam peringkat FIFA.

Ranking FIFA Indonesia terbaru mencerminkan performa buruk

Kemerosotan peringkat ini mencerminkan performa buruk timnas dalam turnamen resmi terbaru. Meskipun sempat menunjukkan semangat tinggi, Joey Pelupessy dan rekan-rekannya gagal menandingi pengalaman dan kualitas lawan yang berada jauh di atas peringkat mereka.

Kekalahan tersebut tidak hanya menggagalkan perjalanan Indonesia ke babak final dan babak kelima, tetapi juga menyebabkan posisi timnas merosot dalam peringkat dunia. Sebelumnya, perjalanan Indonesia dari babak kualifikasi pertama hingga mencapai babak keempat telah berhasil menaikkan peringkat FIFA dari sekitar posisi 150 menjadi 119. Namun, semua kemajuan itu kini terancam sia-sia.

Tantangan internal juga turut memengaruhi performa tim. Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 berujung pada pemecatan Patrick Kluivert dari posisi pelatih, menambah ketidakpastian dalam tubuh timnas Indonesia saat ini.

Negara ASEAN lain justru naik peringkat

Bertolak belakang dengan kemerosotan ranking FIFA Indonesia, negara-negara ASEAN lain justru menunjukkan tren positif dalam klasemen terbaru. Sejumlah tetangga regional berhasil memperbaiki posisi mereka di peringkat dunia, membuat kesenjangan kualitas di kawasan semakin terlihat.

Thailand naik lima peringkat ke posisi 96 dunia

Tim Gajah Perang, Thailand, mencatatkan kenaikan signifikan dalam ranking FIFA terbaru dengan melompat lima tingkat ke posisi 96 dunia. Prestasi ini menjadikan Thailand sebagai tim Asia Tenggara dengan peringkat tertinggi. Keberhasilan Thailand tidak lepas dari performa impresif pada kualifikasi Piala Asia 2027 dengan mengalahkan Taiwan 2-0 di kandang sendiri dan menang telak 6-1 di laga tandang. Berkat hasil positif tersebut, Thailand berhasil menambah 13,16 poin menjadi total 1.235,36 poin. Capaian ini menempatkan Thailand di posisi ke-15 Asia, sebuah prestasi yang membanggakan bagi sepakbola ASEAN.

Malaysia dan Vietnam juga alami peningkatan signifikan

Tidak hanya Thailand, Malaysia juga menunjukkan kemajuan dengan naik lima peringkat ke posisi 118 dunia dengan total 1.161,53 poin. Harimau Malaya berhasil mengalahkan Laos dengan skor telak 5-1 dan 3-0 dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2027. 

Sementara itu, Vietnam bertengger di posisi 111 dunia, menjadikannya tim dengan peringkat kedua tertinggi di ASEAN. Peningkatan performa kedua negara ini menegaskan bahwa sepakbola ASEAN sedang dalam tren positif, kecuali Indonesia.

Indonesia kini tertinggal dari rival-rival regional

Dengan turunnya ranking FIFA Indonesia ke posisi 149, Skuad Garuda kini tertinggal jauh dari negara-negara tetangga. Thailand, Vietnam, dan Malaysia kini memiliki jarak poin yang signifikan dengan Indonesia. Bahkan Filipina yang berada di posisi 145 juga masih lebih baik. Kemunduran ini menjadi pukulan telak bagi sepakbola tanah air, mengingat beberapa tahun lalu Indonesia masih mampu bersaing ketat dengan negara-negara tersebut.

Kondisi ini menambah tekanan bagi PSSI untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan timnas. Jika dibiarkan, kesenjangan dengan negara-negara ASEAN lain akan semakin melebar dan ranking FIFA Indonesia berisiko turun lebih jauh lagi dalam pembaruan berikutnya.

Timnas Indonesia hadapi tantangan internal dan jadwal kosong

Selain kemerosotan peringkat, Timnas Indonesia kini juga menghadapi berbagai masalah internal yang semakin memperumit situasi. Ketidakpastian menjadi kata kunci yang menggambarkan kondisi Skuad Garuda saat ini, terutama setelah kegagalan dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Belum ada jadwal FIFA Matchday berikutnya

Setelah gagal melangkah ke babak kelima kualifikasi Piala Dunia, Indonesia kini tidak memiliki jadwal pertandingan resmi yang jelas. Satu-satunya jendela FIFA Matchday yang tersisa di tahun 2025 adalah periode November, namun hingga saat ini belum ada rencana konkret untuk agenda tersebut. Ketidakpastian jadwal ini muncul karena sebelumnya fokus PSSI masih tertuju pada kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Padahal, FIFA Matchday sebelumnya pada September 2025 telah dijalankan dengan baik meski sempat ada kendala pembatalan pertandingan dari Kuwait.

Isu pemecatan pelatih Patrick Kluivert ganggu stabilitas tim

Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 berujung pada pemecatan Patrick Kluivert dari posisi pelatih. PSSI secara resmi telah mengakhiri kontrak Kluivert dan jajaran staf pelatihnya melalui mekanisme terminasi bersama. 

Pemutusan hubungan kerja ini juga berdampak pada tim pelatih kepala usia muda, termasuk Gerald Vanenburg untuk tim U-23 dan Frank van Kempen untuk tim U-20. Selama menangani timnas, Kluivert mencatatkan tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan dalam delapan pertandingan.

Minimnya laga resmi pengaruhi update ranking FIFA Indonesia

Akibat tidak adanya pertandingan resmi dalam waktu dekat, peringkat FIFA Indonesia berpotensi terus menurun. Kegagalan kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat Skuad Garuda kehilangan kesempatan meraih poin besar yang dapat meningkatkan peringkat. 

Sebelumnya, Indonesia berhasil menaiki peringkat melalui pertandingan FIFA Matchday, seperti saat melawan Taiwan dan Lebanon pada September 2025. Namun, kini tantangan terbesar adalah mencari lawan untuk FIFA Matchday November mendatang agar dapat memperbaiki ranking FIFA Indonesia yang terus anjlok.

Kesimpulan

Melihat penurunan ranking FIFA Indonesia ke posisi 149 dunia tentunya membawa keprihatinan mendalam bagi seluruh pecinta sepakbola tanah air. Performa buruk dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi faktor utama kemerosotan peringkat yang signifikan ini. Kekalahan beruntun melawan Arab Saudi dan Irak telah memangkas 13,21 poin berharga, sementara negara-negara tetangga di ASEAN justru menunjukkan tren positif.

Namun demikian, kita tidak boleh terlalu pesimis. Sebelumnya, Indonesia pernah berada di posisi yang lebih buruk, terutama saat menerima sanksi FIFA pada 2015-2016. Meskipun begitu, tantangan saat ini tetap nyata dan mendesak. Ketidakpastian jadwal FIFA Matchday mendatang, ditambah dengan pemecatan Patrick Kluivert, semakin mempersulit upaya Skuad Garuda untuk bangkit.

Sesungguhnya, PSSI perlu segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki situasi ini. Pertama, mencari pelatih berkualitas yang mampu membangun fondasi kuat bagi timnas. Kedua, menjadwalkan pertandingan persahabatan melawan tim-tim berkualitas pada jendela FIFA Matchday November mendatang.

Terakhir, evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan pemain muda mutlak dilakukan untuk memastikan regenerasi yang berkelanjutan.

Thailand telah membuktikan bahwa tim ASEAN mampu menembus peringkat 100 besar dunia. Oleh karena itu, kita tidak boleh menyerah pada keadaan. PSSI dan seluruh stakeholder sepakbola nasional harus bekerja sama membangun kembali reputasi sepakbola Indonesia.

Tanpa adanya pertandingan resmi dalam waktu dekat, fokus sebaiknya diarahkan pada konsolidasi internal dan persiapan jangka panjang. Pada akhirnya, ranking FIFA Indonesia bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari kualitas dan konsistensi pembinaan sepakbola nasional kita.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top